Efektivitas Penggunaan Bahan Kimia dalam Proses Ekstraksi Emas

Efektifitas Bahan Kimia Emas

Bila membahas tentang emas, rasanya muncul semangat yang menggelora sebab emas termasuk logam mulia bernilai tinggi. Banyak orang yang tahu kelebihan dari emas dan nilai per gramnya. Namun, yang perlu kita ketahui, bahwa emas yang selama ini kita lihat berbentuk cincin, kalung gelang, anting berasal dari mineral yang bercampur dengan mineral lainnya. Artinya membutuhkan proses penambangan dan pengolahan seperti ekstraksi emas.

Dalam proses pengolahannya, jika berkaca pada masa terdahulu bisa kami katakan membutuhkan effort yang cukup besar karena caranya bisa kami katakan manual. Berbeda dengan zaman sekarang, ada berbagai bahan kimia buatan manusia yang bisa kita gunakan untuk pengolahan atau ekstraksi emas.

Karena dampak positif yang kita rasakan, maka pantas saja jika banyak bermunculan distributor dan supplier bahan kimia tambang emas pertambangan. Nah, dalam ulasan di artikel berikut ini akan membahas tentang proses ekstraksi dan berbagai informasi penting lainnya.

Artikel terkait

Tips Membeli Bahan Kimia

Bahan Kimia untuk Ekstraksi Emas

Masa sekarang dalam proses penambangan emas, agar lebih efektif dan praktis menyaring atau memisahkan emas dengan lainnya sering menggunakan bahan kimia. Nah, kita lupa mengecek dampaknya terhadap lingkungan, sehingga terjadi berbagai masalah yang tidak kita inginkan seperti mencemari perairan karena limbahnya mengandung senyawa kimia berbahaya. Berikut terdapat bahan kimia yang efektif yang bisa kita gunakan sebagai alternatif.

  1. Proses Sianida

Salah satu proses atau metode ekstraksi emas pertama kita kenal dengan proses sianida. Berbagai pelarut yang kita gunakan seperti NaCN, KCN, Ca(CN)2. Dari ketiga pelarut sianida tersebut hanya NaCN yang kami nilai cukup efektif dan mampu melarutkan emas dengan cara terbaik. 

Efektifitas Bahan Kimia Emas – Pada proses pemisahan emas dengan mineral lainnya kita lakukan pengendapan serbuk Zn. Cara efektif untuk larutan yang mengandung konsentrasi emas kecil. Namun, ada sejumlah hasil penelitian yang menyatakan bahwa kontaminasi sianida dapat berpengaruh negatif dan serius terhadap biota laut atau perairan yang teraliri oleh senyawa kimia tersebut. Sebaiknya gunakan langkah khusus agar limbah menjadi lebih aman. 

  1. Proses Amalgamasi

Proses amalgamasi adalah proses ekstraksi bijih emas dengan kadar yang cukup tinggi yakni kurang lebih berukuran >74 mikron untuk memperoleh emas murni. Dalam proses kimianya, jika amalgamasi dipanaskan, akan terurai menjadi bullion emas dan air raksa. 

Air raksa akan menguap dan tinggal dalam retort. Pada proses amalgam tersebut, limbahnya terbuang langsung ke badan air di permukaan tanah. Dampak dari penggunaan proses amalgamasi dapat mencemari perairan tempat pembuangan limbah yang bercampur senyawa kimia tersebut.

efektifitas bahan kimia emas

Artikel terkait

Alternatif Bahan Kimia untuk Pengolahan Emas

Cara Pengolahan Emas Murni

Pengolahan emas murni kita lakukan dengan berbagai cara. Di antaranya seperti 1) Proses ekstraksi; 2) Pemurnian. Langkah pertama dalam ekstraksi yakni untuk memisahkan partikel kasar yang mengandung emas dengan partikel lainnya. Dalam prosesnya menggunakan alat shaking table atau meja getar yang bisa kita aplikasikan. 

Selanjutnya dalam proses pemurnian, dengan melakukan pemurnian emas mentah. Berbagai partikel lain yang bercampur  kadang mineral perak, tembaga, dan lainnya. Agar proses lebih efektif, bisa menggunakan asam nitrat, aqua regia, boraks, teknik elektrolisa, dan zat klorin dan lainnya. Penggunaan bahan kimia adalah untuk memudahkan pemisahan emas atau pengolahannya. Semisal penggunaan boraks yang kami nilai cukup efektif bagi keselamatan diri dan juga lingkungan.

Demikian beberapa informasi yang bisa anda telusuri tentang efektifitas bahan kimia emas dan penggunaan bahan kimia untuk tambang emas. Berbagai senyawa kimia direkomendasikan dengan nilai plus dan minusnya. Jadi, dalam ekstraksi emas, ada berbagai hal yang layak menjadi konsen, yakni pembuangan limbah agar tidak berbagi pada manusia, terutama jika kita buang di perairan sekitar rumah warga.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *